Senin, 06 Februari 2012

Ai No Uta Part 4 { End }


4
Pagi-pagi sekali , ohimesuke mengajak sayu ke ruangannya untuk merundingkan rapat kemarin . otomatis , sayu sangat kaget .
“ jadi begitulah , sayu . apa keputusanmu “ Tanya ohimesuke .
Sayu menunduk lesu . dirinya berusaha membendung airmata yang ingin dikeluarkannya sejak tadi .
“ jika kau ikut tuan taikou , kau bahagia . hidup di istana mewah dan digelimangi harta yang tidak sedikit . jika kau memutuskan hidup dengan tuan muda , kau takkan mendapatkan apapun . hanya keputusasaan dan terus berada dalam masa-masa menderita . aku berbicara begini demi kebaikanmu . dan tuan taikou jauh lebih kaya dan berkuasa daripada tuan muda “ paksa ohimesuke . sayu semakin bimbang . dirinya sangat mencintai yuuya .
“ perkataan tuan ada benarnya , tapi hamba sangat mencintai tuan muda “
“ tapi akankah cinta itu dapat membuatmu bahagia ? “
“ hamba akan berusaha “
“ ingatlah , apa yang terbaik untukmu dan tuan muda ! “
“ aku bimbang “
“ mulai besok , kau tak bekerja disini lagi , sayu “ setelah berkata begitu , ohimesuke pun meninggalkan sayu sendirian di ruangannya .
sayu hanya merenungi nasibnya . ketika masih menjadi rakyat jelata , dirinya bahagia . akan tetapi , ketika menjadi dayang istimewa , dirinya terkunci . hidupnya bagaikan digantungkan diatas takdir keluarga hitachi .
sayu mengambil sisir merah yang dibuang yuuya ke kolam kemarin . dipakainya di atas kepalanya . lalu , di potonglah rambutnya menggunakan pedang di ruangan itu . sayu pun bergegas ke dapur untuk meminta bantuan dengan rambutnya .
“ nona michi , bisakah nona buatkan hamba seperti itu ? “ pinta sayu sambil menunjuk kearah jembatan rambut milik michi , dayang yang bertugas mengatur riasan di istana .
“  bisa, sayu-chan . tapi kenapa rambutmu yang indah itu kau potong ? jadi berantakan seperti ini “ kata michi . dielus-elusnya rambut yang dipotong sayu dengan tatapan kasihan .
“ terima kasih banyak , nona michi “
“ tidak masalah , kita kan teman . mari kita bahu-membahu menolong tuan muda ! “
Sayu tersentak kaget ,
“ kenapa , sayu ? “
“ ah , tidak mengapa nona michi “
Waktu telah berlalu , sayu pun tampil cantik dengan yukata putih bercorak pegunungan dan riasan mewah . michi tak henti-hentinya memuji kecantikan sayu . menimbulkan rasa iri pada dayang lain .
“ gadis itu , telah merusak pesona kita ! “ kata ichijou.
Dayang Nijou dan sanjou pun ikut mengangkat bicara
“ aku sangat malu jika terus dibandingkan dengan gadis desa itu . aku tidak menyangka mengapa gadis desa yang tak berstatus bangsawan seperti itu bisa naik ke istana nan megah ini ! “,
“ padahal masih cantik kita daripada dia . dan kita lebih terhormat karena kita memiliki status bangsawan ! ”
“ intinya kita tak boleh lengah . kita harus pura-pura baik padanya , lalu kita cari orang-orang yang juga membenci dirinya . jadi kita bisa lebih mudah membunuhnya dengan rapi ! “ usul ichijou yang disetujui adik-adiknya itu.
“ aku akan membunuhnya “
Ketiga dayang itu kaget mendengar suara yang tak dikenalnya . dan muncullah gadis berbaju putih . membuat ketiga dayang itu kaget .
“ da .. darimana kau datang ?” Tanya nijou gugup
Gadis itu mendekati mereka .
“ gadis itu memegang sisirku “
“ sisirmu ?”
“ sisir apa ?”
“ sisir merah bercorak bulan sabit “
Ketiga dayang itu saling berhadapan .mereka sangat menbcurigai kedatangan gadis aneh itu yang juga bertutur kata aneh
“ siapa kau ? “
“ kau tidak perlu tahu siapa aku . yang jelas , aku ingin mengambil kembali sisirku “
“ sisir apakah itu ? “
“ sisir itu awalnya milik dewi tsukuyomi . akan tetapi telah kurebut untuk menyempurnakanrencanaku . sayangnya , sisir itu jatuh ke tanah kalian “
“ benarkah . jadi bolehkah kami mengetahui siapa nama anda  . bukankah kami berada di pihak anda ?
“ hozuki “
“ baiklah , nona hozuki ! kami akan membantumu untuk membunuh gadis yang sok jual mahal itu ! “ ajak ichijou dibarengi persetujuan adik-adiknya .
Hozuki pun tersenyum . mereka akan bekerja sama untuk membunuh sayu .
Sore itu , sayu menemani tuan muda di pavillliun music . dia terus memainkan sulingnya dengan wajah yang suram .sayu takut esok harinya dia tak dapat menyerahkan lagu yang dipesan yuuya . yuuya menatap gadis itu .  karena merasa aneh , yuuya bertanya pada sayu ,
“ ada apa , sayu ? kau tampak tak bersemangat . padahal akhir-akhir ini kau ceria sekali .”
Sayu menjawab , “ tidak mengapa ,tuan muda “
“ benarkah kau tak  apa ? “
“ ya “
“ sayu “
“ ya , tuan muda “
“ maukah kau membuatkanku 1 lagi untuk kau nyanyikan di hari terakhirku ? “
Sayu terdiam . dia tidak tega untuk berkata “ mustahil “ kepada pria yang tampan itu .
“  jika kau tidak bisa juga tak apa “ yuuya pun mengalah karena merasa sayu terus terbebani .
Sayu membantah ,
“ baiklah . akan kubuatkan lagu untuk tuan muda “
Yuuya tersenyum bahagia . dia berdiri dan tertunduk . “ jangan tinggalkan aku , sayu “
Yuuya beranjak dari tempat dia bercengkrama .bayangan yuuya semakin menghilang . sayu pun menumpahkan air mata yang sejak tadi ditahannya .
“ maafkan hamba , tuan muda . hamba tidak bisa “ pikirnya kelabu .
Ketika sayu asyik menumpahkan kesedihannya , ada orang asing menusuknya dengan pisau dari belakang . sayu kaget karena orang yang menusuknya menghilang bagaikan asap . darah banyak sekali bercucuran dari punggungnya dan mengalir sederas-derasnya . terbayang wajah yuuya dibenaknya ,
“ maafkan hamba , tuan mu..”
Kata-kata penyesalan terucap dari bibir mungilnya . diapun tewas diatas rerumputan .
Sore itu , langit semerah darah terpantul dari darah yang keluar dari seorang dayang cantik . burung-burung gagak pun berkeliaran di langit .
Setelah banyak mengeluarkan darah dan tewas , para pelayan-pelayan yang membenci sayu itu membuang mayat gadis malang itu ke sungai di dekat istana . untuk menghilangkan bukti bahwa sayu dibunuh , darah yang berceceran di rerumputan dicuci dengan sebaskum  air bersih .
Paginya , yuuya mencari-cari keberadaan sayu . gadis itu menghilang dari ruangannya . yuuya bahkan tidak perduli mulutnya penuh dengan darah dan jantungnya yang sesekali berhanti berdetak dalam jangka waktu yang lama . dia terus berlari dan berlari . sampai di pavilliun music , yuuya beristrirahat . diusap cairan merah itu dengan lengan kimononya . tak cukup darah menetes , yuuya menumpahkan airmata sekaligus . wajahnya sudah basah .
“ sayu , kemanakah dirimu ? “
Ohimesuke segera berlari menyusul yuuya . dia sangat cemas melihat wajah yuuya sudah begitu basah akan keringat , darah , dan air mata .
“  tuan muda ! ayo , ikut hamba ke kamar tuan muda ! tuan muda sudah melebihi batas kemampuan ! “
“ tak apa , ohimesuke . biarkan aku disini . ini perintah “ yuuya menyangkal
 Ohimesuke tak dapat berkata-kata lagi . walaupun dia tak tega melihat keadaan yuuya , tapi dia tidak boleh melenceng dari perintah . dia memundurkann langkahnya , lalu berlari sambil menahan tangisnya .
“ aku ingin sendirian … “
Yuuya memejamkan matanya , dirinya membayangkan ada sayu disampingnya . memainkan suling emasnya . sungguh pemandangan yang indah dan tak terlupakanseumur hidupnya . matanya semakin deras menitikkan airmata .
Tiba-tiba terdengar suara yang sangat indah . burung-burung kecil bergumul diatasnya seakan ikut menyanyi . itu suara sayu ! yuuya membelakkan matanya , dicarinya sumber bunyi itu . dan sampailah di sudut kolam . dilihatnya sayu sedang memainkan suling sambil bernyanyi . tanpa basa-basi lagi , yuuya menghampirinya .
“ sayu “
“ tuan muda . mengapa tuan muda ada disini . pergilah .”
“ mengapa kau berkata seperti itu , sayu ? “
“ itu bukan dunia tuan muda . masih ada dunia yang lebih cerah bagi tuan muda “
“ tapi apa artinya jika kau tak ada disampingku , sayu ? “
“ tuan muda , anda masih memiliki waktu tuk dihabiskan . jangan sia-siakan masa kehidupan yang berharga karena hamba . “
“  apa maksudmu ? “
“ ini ..tempat dimana hamba menghabiskan sisa hidup hamba “
Yuuya tersentak . dilihatnya flashback dari detik-detik kematian sayu . dari hozuki yang menikam sayu , pelayan yang membuang sayu ke laut , hingga membuat yuuya ketakutan .
Digoncangnya tubuh sayu yang serba putih pucat itu , dipandangnya sayu dengan tatapan yang menyedihkan . yuuya pun membawa sayu kepada kehangatan pelukannya yang penuh kasih sayang . ditumpahkannya airmata sederas-derasnya dari sebelumnya . hingga tanpa tersadar darahnya kian banyak bertumpahan . sayu menggenggam erat tangan yuuya , dibawanya ke dunia yang kekal dimana cinta mereka takkan pernah berhenti berkisah . keduanya pergi meninggalkan dunia yang fana itu dengan senyuman yang damai .
Yuuya meninggal muda pada tahun 1476 masehi di tepian kolam istananya karena kehabisan darah . sedangkan sayu meninggal di tahun yang sama dan di tempat yang sama . yuuya dimakamkan di pemakaman leluhur hitachi . ohimesuke menduduki tahta sebagai daimyou .
Setiap musim pemakaman atau ziarah leluhur , terjadi hal yang aneh dan tidak seperti biasanya . makam yuuya berbunga lily setiap harinya . dan diatasnya selalu terdengar lantunan suling yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya . dipercaya suara itu adalah suara sayu dan yuuya yang sedang tertawa riang . membuat banyak penduduk disekitar sana ketakutan sekaligus penasaran .
Kisah cinta itu melampaui keindahan syair , kelembutan bunga tsubaki , dan kehangatan musim panas .  cinta itu pun terkenang dan terukir selamanya . dan takkan terpisahkan oleh dunia yang berbeda .


______________________________TAMAT_______________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar