Senin, 06 Februari 2012

Ai No Uta Part 3


3
Istana sangat meriah akan pemusik istana dan arak-arakan yang mewah dan mahal demi menyambut kedatangan sang ketua penasehat kaisar ( taikou ) di istana hitachi . pemusik melantunkan music selamat datangnya dengan sangat keras ketika rombongan itu sudah dekat dengan istana sederhana itu .
Ohimesuke beserta para dayang menyambut tuan taikou dengan terhormat . bahkan ohimesuke sengaja mengutus sado beserta para budak-budak cantik dari istana oomori yang memiliki hubungan baik demi memanjakan tuan taikou . tuan taikou pun dipersilahkan di ruang pertemuan sambil minum teh .
Keteika para pelayan dan ohimesuke asyik memanjakan tuan taikou , yuuya dan pengawal setianya , hitachi shichi, justru berada di gubuk tua sambil memandangi langit .
“ pengawal , apakah anda tahu siapa yang menyelenggarakan arak-arakan itu ? “ Tanya yuuya
Shichi menggaruk-garuk kepalanya . dia sama sekali tidak tahu siapa yang mengadakan arak-arakan itu . dia pun tersenyum sambil berkata ,
“ hamba tidak tahu , tuan muda . tapi hamba kira itu pejabat tinggi . semoga saja tidak membahas perang lagi “
“ tentu saja . aku tak mau menjadikanmu pengawal istana “
“ kenapa , tuan muda ? “
“ nanti aku sendirian “
“ nona sayu ? dan dayang lainnya ? “
Yuuya kaget,
“ sayu ? “
“ iya . tapi bukankah lebih baik tuan muda di dalam istana saja ? “
“ tidak mau . aku disini sampai aku lapar “ jawab yuuya jengkel.
Shichi pun pasrah , dia telah kenal betul sifat tuan mudanya itu . diapun hanya mengangguk pelan.
***
“ dimanakah yuuya-chan ? sejak tadi aku tidak melihatnya “ Tanya tuan taikou sambil menatap sekitar .
Ohimesuke pun menjawab ,
“ sepertinya ada dikamarnya “
Tuan taikou pun mengangguk angguk pertanda mengerti
“para budak-budak itu sangat cantik dan gemulai . tarian yang mereka bawakan seakan mencerminkan istana yang indah ini sangat menyukai seni . aku kagum.  tapi , kemanakah teh yang anda janjikan padaku seminggu yang lalu ? yang katamu sangat harum itu . aku ingin mencobanya .”
“ oh iya , akan saya panggilkan . Oujo ! oujo ! “
Masuklah sayu ke ruang itu ,
“ maafkan hamba tuan , tuan Oujo izin kembali ke istana oomori . jadi tehnya dititipkan pada hamba “ kata sayu . ohimesuke kebingungan . kemanakah sado itu dan bawahannya ?
“ baiklah , masuklah kesini dan hidangkan kepada tuan taikou . tunjukkan rasa hormatmu “
Sayu pun meletakkan nampan diatas meja lalu menyuguhkan teh itu . tuan taiko sangat terpikat akan kelembutan dan kecantikan sayu . merasa dirinya diperhatikan , sayu pun kembali .
“ tunggu , sayu “ cegat ohimesuke .
Sayu pun menurut .dengan perasaan yang tidak mengenakkan dia berbalik . benar , sayu sedang diperhatikan . dan yang memperhatikannya bukan bangsawan biasa .
“ tidakkah kau ingin melantunkan lagu untuk tuan taikou ? “ saran ohimesuke .
Tuan taikou diam sejenak lalu berkata , “ saya sudah puas dan bosan dengan guyonan dan lagu-lagu yang selalu dimainkan di istanaku dan diperjalanan . sepertinya saya sudah kenyang nyanyian. Jadi , anda boleh mempersilahkan dayang itu pergi  “
Ohimesuke membantah ,
“ tidak ! sayu sangat berbeda. Dia menyanyikan lagu yang tidak pernah anda dengar . dia menulis sendiri lagu yang akan dinyanyikan dan dia cerdas dalam bersyair “
Tuan taikou tertegun sejanak . dia pun mengiyakan .
“ bagaimana ? apakah tuan taikou ingin mendengarnya ? dia sangat lihai “
Tuan taikou mengangguk pelan , ohimesuke pun tersenyum puas . dia menyuruh sayu berganti kimono dan melantunkan lagu selamat datang pada sang ketua penasehat kaisar yang sudah setengah abad itu .
Setelah sayu berganti pakaian , tanpa dikomando , sayu mengambil suling emasnya dan menyanyi dengan suka cita . tuan taikou sampai tak dapat berkata-kata lagi . dirinya telah jatuh hati pada dayang itu . suara yang keluar dari bibir mungil sayu sangat lembut dan bagus . terlebih liriknya . sangat menyentuh . para budak-budak , pemusik , ohimesuke , maupun tuan taikou terharu secara tiba-tiba . sayu telah menyihir seisi ruangan itu .
“ sangat bagus ! aku berikan pujian padamu , nona sayu “ puji tuan taikou.
Sayu pun menunduk lalu meminta izin pergi ke kamarnya.
Terlintas pikiran yang terbayang-bayang ketika memperhatikan sayu , tuan taikou pun mengutarakan niat-niatnya.
“ tujuanku kemari sepertinya bertambah lagi “ kata tuan taikou .
Ohimesuke penasaran ,
“ apakah itu ,, tuan taikou ? “
“ pertama , saya ingin menyampaikan bahwa istana ini akan dipindahkan ke hokaido demi lancarnya perang . kami tidak akan melibatkan rakyat tak bersalah . dan kami bermaksud meminjam ½ dari pengawal anda untuk menjadi prajurit . dan anda tidak perlu khawatir . karena saya akan membayar dan menanggung kebutuhan keluarga hitachi selama perang “ jelas tuan taikou . ohimesuke mengangguk.
“ kedua , saya bermaksud menampung anda dan yuuya di istana keluarga toyotomi “ jelas tuan taikou . ohimesuke mengangguk lagi .
“ dan yang terakhir , saya bermaksud untuk menjadikan gadis tadi selir “
Ohimesuke kaget . dayang dari keluarga sederhana yang mayoritasnya pedagang biasa , akan dijadikan istri oleh ketua penasehat kaisar . bayangan yuuya melintas di kepalanya . bukankah yuuya sangat jatuh hati pada dayang miskin itu ? walaupun tuan taikou lebih kaya daripada yuuya yang tak lama lagi akan pergi tuk selama-lamanya . sayu akan bahagia.
“ sepertinya untuk yang ketiga , harus ada persetujuan dari …. “
“ ayah ? “
Seisi ruangan itu mulai suram . ohimesuke mebelakkan matanya . orang yang dibicarakan ada dihadapannya .
“ Tuu .. tuan muda . anda sudah tidak apa ? “
“ yuuya-chan ? “ Tanya tuan taikou
Yuuya pun berbalik dan meninggalkan ruangan itu .
“ ada apa dengannya , tuan ohimesuke ? “ Tanya tuan taikou.
“ tidak mengapa “
***
Sungguh tersayat-sayat hati yuuya . mengetahui ayah kandungnya yang selalu diceritakan oleh mendiang ibunya , yang menimbulkan perpecahan di istana hitachi ada di istananya . ya , yuuya adalah putra gelap Toyotomi Hideyoshi , dan ayah yang menyandangkan nama keluarga “ hitachi “ adalah ayah tirinya . walaupun bukan ayah kandung , yuuya sangat menyayangi ayah tirinya yang mengantarnya ke kursi penerus Daimyou .
Sekelebat wajah ibunya menghantui perasaannya . menangis dan menangis di bawah sinar bulan sabit yang mulai tampak kemerahan. Yuuya menceburkan dirinya kedalam dinginnya dasar hati terdalam di dirinya . serta membayangkan sayu yang telah menganggap dirinya sebagai dayang yang bukan siapa-siapa untuk sang penerus Daimyou , Hitachi yuuya .dibuangnya sisir merah yang ditemukannya di kuil ke tanah . sekejap itu , datanglah sayu sambil membawa senampan makanan yang menggugah selera . akan tetapi , yuuya tidak menggubris kedatangan sayu yang tulus .
“ tuan muda , makanlah . sudah hamba buatkan untukmu “ ajak sayu.
Yuuya masih terdiam .
“ mengapa tuan muda menangis ? “
“ kenapa kau menolakku ? “
“ tuan muda … “
“ padahal kau juga mencintaiku , bukan ? “
“ ya , tapi hamba … “
“ berjanjilah padaku “
“ berjanji ? untuk apa , tuan muda ? “
“ jika kau menolakku , tolonglah jangan ada orang lain di hatimu . jika kau berubah pikiran , tolong jangan pergi dariku “
“ tuan .. tuan sudah dewasa . jangan berpikiran anak kecil seperti itu lagi ya “
Digenggam eratnya tangan sayu dan dibawanya ke hangatnya pelukan yang memaksa . sayu tidak memprotes . dikeluarkan seluruh perasaan cintanya kepada yuuya . keduanya hanyut dalam cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar